Selamat Datang

Selamat Bergabung

Selasa, 08 Maret 2011

Korelasi Sistem Rekrutmen Guru Dengan Prestasi Sekolah


BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pendidikan adalah sesuatu yang mutlak harus ada dan harus dipenuhi dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Penyelenggaraan pendidikan harus bertumpu pada pemberdayaan semua komponen masyarakat melalui peran sertanya dalam menyelenggarakan dan mengendalikan mutu layanan pendidikan. Karena pendidikanlah yang merupakan jembatan menuju perwujudan manusia Indonesia sebagaimana yang diharapkan. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengalami perkembangan sangat pesat, sehingga banyak terjadi dihampir semua aspek kehidupan, banyak permasalahan datang dan terkadang hanya dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain bermanfaat bagi kehidupan manusia, perubahan tersebut juga membawa manusia kedalam era persaingan global, sehingga kita perlu mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia.
Tenaga pendidikan (guru) merupakan sesuatu hal penting yang harus mendapat perhatian serius dari semua elemen bangsa. Tinggi rendahnya SDM suatu bangsa sangat ditentukan oleh tenaga pendidikan (guru) yang ada pada Negara tersebut.
Begitu besar peran guru dalam menyiapkan manusia-manusia masa depan dalam meningkatkan kemajuan suatu bangsa, namun perlu kita sadari bahwa dalam menyiapkan kader-kader bangsa yang unggul tidaklah dapat dilakukan dengan baik jika mutu tenaga pendidikan (guru) yang kurang bermutu. Maka dari itu terjadi tuntutan yang besar, terutama bagi Kepala Sekolah dan Guru untuk mewujudkan mutu pendidikan yang mampu mencetak generasi masa depan yang unggul dan mampu bersaing dalam persaingan global seperti sekarang ini.[1]
Namun ada yang memprihatinkan, hingga kini mutu tenaga pendidikan di Indonesia masih belum memenuhi apa yang kita harapkan bersama. Bahkan banyak pendidikan yang mutu gurunya masih berada dibawah standart dan dilaksanakan dengan manajemen ala kadarnya, karena beberapa faktor, antara lain: Minimnya biaya, Kepala Sekolah dan Guru kurang berkompeten, sarana-prasarana yang kurang memadai, serta sebab-sebab lain yang menjadi batu sandung bagi lembaga pendidikan untuk melangkah menuju kegiatan belajar mengajar lebih maju.[2]
Sehubungan dengan pentingnya guru seperti yang diharapkan diatas, maka satu hal yang tidak boleh kita lupakan adalah bagaimana supaya sebuah sekolah bisa mendapatkan tenaga pengajar seperti yang diharapkan diatas, dengan kata kata lain adalah sistem rekrutmen tenaga pengajar itu sendiri.
Melihat realitas dan fenomena bahwa begitu vital dan strategisnya peran guru dalam menentukan maju mundurnya mutu sebuah pendidikan, maka peneliti mengambil judul penelitian tentang “Hubungan Sistem Rekrutmen Guru dengan Prestasi Sekolah” dengan studi kasus di MTs. Sabiilal-Haq yang beralamat di JL. Raya Kapong, Kec. Batumarmar, Kab. Pamekasan tahun ajaran 2010/2011. Agar titik vital dan strategis dari seorang guru dapat berfungsi dengan maksimal dalam rangka mewujudkan pendidikan yang bermutu tinggi.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah sistem rekrutmen guru di MTs. Sabiilal-Haq Kapong Kab. Pamekasan?
2.      Bagaimanakah prestasi sekolah di MTs. Sabiilal-Haq Kapong Kab. Pamekasan?
3.      Bagaimanakah hubungan sistem rekrutmen guru dengan prestasi sekolah di MTs. Sabiilal-Haq Kapong Kab. Pamekasan?
4.      Seberapa besar hubungan sistem rekrutmen guru dengan prestasi sekolah di MTs. Sabiilal-Haq Kapong Kab. Pamekasan terhadap prestasi sekolah?

C.    Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini ditujukan antara lain:
1.      Mengetahui sistem rekrutmen guru di MTs. Sabiilal-Haq Kapong Kab. Pamekasan.
2.      Mengetahui prestasi sekolah di MTs. Sabiilal-Haq Kapong, Kab. Pamekasan.
3.      Mengetahui hubungan sistem rekrutmen  guru dengan prestasi sekolah di MTs. Sabiilal-Haq Kapong Kab. Pamekasan.
4.      Mengetahui seberapa besar hubungan sistem rekrutmen guru dengan prestasi sekolah di MTs. Sabiilal-Haq Kapong Kab. Pamekasan.
D.    Manfaat Penelitian
1.      Manfaat Teoritis
a.       Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti, umumnya para pembaca, praktisi dan mahasiswa jurusan tarbiyah untuk mengembangkan keilmuannya, khususnya dalam pendidikan.
b.      Sebagai sumber informasi bagi semua pihak, terutama lembaga pendidikan yang ingin meningkatkan kualitas pendidikannya.
c.       Sebagai pertanggung jawaban aplikasi ilmu yang telah diperoleh selama belajar di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Luqman Al-Hakim.
2.      Manfaat Praktis
a.       Sebagai bahan masukan bagi lembaga yang dijadikan objek penelitian.
b.      Sebagai bahan evaluasi terhadap sistem rekrutmen guru dimasa yang akan datang.
c.       Sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) bagi peneliti.
E.     Hipotesis Penelitian
Ho :           Tidak terdapat hubungan sistem rekrutmen guru dengan prestasi sekolah di MTs. Sabiilal-Haq Kapong Kab. Pamekasan.
Hi :            Terdapat hubungan sistem rekrutmen guru dengan prestasi sekolah di MTs. Sabiilal-Haq Kapong Kab. Pamekasan.
F.     Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengambil objek penelitian di MTs. Sabiilal-Haq Kapong Kab. Pamekasan. Hal ini disebabkan karena lembaga yang bernaung dibawah Yayasan Sabiilal-Haq ini merupakan sekolah yang mampu bersaing dalam hal rekrutmen guru, hal itu bisa diartikan ada hubungan antara prestasi sekolah (variable y) dengan sistem rekrutmen guru (variable x) yang ada di MTs. Sabiilal-Haq.
G.    Definisi Operasional
Dengan maksud terbangunnya pemahaman definisi secara komprehensif serta menghindari pemahaman yang multi-tafsir dan ambiguitas terhadap makna judul, maka peneliti memberikan penegasan makna judul pada atau kalimat yang masih perlu penegasan.
1.      Sistem Rekrutmen Guru
a.      Sistem
Sistem adalah kumpulan elemen yang berhubungan dalam satu kesatuan. Dari bahasa latin, istilah “sistem” diartikan sebagai menggabungkan, untuk mendirikan, untuk menempatkan bersama. Suatu sistem biasanya terdiri dari komponen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan suatu yang berinteraksi.
b.      Rekrutmen
Menurut Henry Simamora, rekrutmen adalah serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang dipergunakan guna menutupi kekurangan yang di identifikasi dalam perencanaan kepegawaian.
Menurut Schermerhornm, rekrutmen adalah penarikan sekelompok kandidat untuk mengisi yang lowong.[3]
c.       Guru
Menurut Wahyo Sumidjo, guru adalah sekelompok sumber daya menusia yang ditugasi untuk membimbing, mengajar dan atau melatih para peserta didik, mereka adalah tenaga pengajar, tenaga pendidik yang secara khusus diangkat dari tugas utama mengajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.[4]
Guru adalah kekuatan, sumber daya yang dapat menggerakkan sesuatu. Jadi, guru dapat diartikan sumber daya manusia (SDM) atau pihak yang bertanggung jawab terhadap proses kegiatan belajar-mengajar dalam menentukan kualitas.
Menurut T. Hani Handoko, guru adalah sekelompok sumber daya menusia yang ditugasi untuk membimbing dan melatih para peserta didik.[5]
Yang dimasud Sistem Rekrutmen Guru dalam penelitian ini adalah kumpulan elemen yang berhubungan dalam satu kesatuan dalam rangka penarikan sekelompok kandidat untuk mengisi ruang yang lowong sebagai sumber daya manusia yang ditugasi untuk membimbing dan melatih peserta didik.
2.      Prestasi Sekolah
a.      Prestasi
Hasil yang telah dicapai.[6]
Hasil yang diperoleh dari sesuatu yang dilakukan, dan sebagainya.[7]
b.      Sekolah
Bangunan atau lembaga untuk belajar mengajar atau tempat menerima dan memberi pelajaran.[8]
Yang dimaksud prestasi sekolah dalam judul penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai oleh suatu lembaga yang diajadikan sebagai tempat bekajar-mengajar atau tempat memberi dan menerima pelajaran.
Jadi, yang dimaksud dengan Hubungan Sistem Rekrutmen Guru dengan Prestasi Sekolah dalam judul penelitian ini adalah hubungan antara kumpulan elemen yang berhubungan dalam satu kesatuan dalam rangka penarikan sekelompok kandidat untuk mengisi ruang yang lowong sebagai sumber daya manusia yang ditugasi untuk membimbing dan melatih peserta didik dengan hasil yang telah dicapai oleh suatu lembaga yang diajadikan sebagai tempat belajar-mengajar atau tempat memberi dan menerima pelajaran di MTs. Sabiilal-Haq Kapong Kab. Pamekasan.
H.    Metode Penelitian
Metode penelitian bermakna seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicari penyelesaiannya.
1.      Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yang meneliti hubungan sebab-akibat (kausal korelation) dengan cara field observation (observasi lapangan). Dalam hal ini peneliti lebih dulu mencari dan menentukan alat ukur yang kemudian digunakan untuk memeriksa objek penelitian. Alat ukur yang dimaksud disini adalah dalam bentuk variable yang kemudian dioperasionalkan kepada tujuan yang akan dicari.
Variable adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.[9]
Ada dua variable yang akan peneliti ukur dalam penelitian ini:
Variabel Bebas (Independen)[10]:          Dalam penelitian ini yang menjadi variable bebas adalah sistem rekrutmen guru di MTs. Sabiilal-Haq Pamekasan yang selanjutnya disebut variable X.
Variabel Terikat (Dependen)[11]:           Dalam penelitian ini yang menjadi variable terikat adalah prestasi sekolah MTs. Sabiilah-Haq Pamekasan.
2.      Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yang dimulai dengan proses menghimpun, mengolah, menganalisis data serta menafsirkan angka-angka hasil pelitian statistik. Dalam hal ini peneliti mengambil metode korelasi antara dua variable.
3.      Tehnik Pengumpulan Data
1.      Observasi
Obeservasi adalah serangkaian pengamatan dan pencatatan dengan sistemik terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki, baik secara langsung maupun tidak langsung. Observasi tidak terbatas hanya pada orang saja, tetapi juga objek-objek alam yang lain.
Teknik pengumpulan data dengan obsevasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
2.      Wawancara
Interview atau wawancara adalah Tanya-jawab secara langsung dan berhadap-hadapan antara peneliti dan sumber data (responden).[12]
Metode ini adalah salah satu metode pengumpulan data yang menggunakan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis. Data yang diperoleh dengan tehnik wawancara adalah dengan menanyakan sesuatu kepada responden. Keterangan tersebut diperoleh berdasarkan apa yang diketahui dan yang ingin diberikan oleh responden, baik tentang suatu fakta, suatu kepercayaan, suatu standar, suatu alasan dan sebagainya.[13]
Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah MTs. Sabiilal-Haq, Bpk. Achmad Reyadi, karena beliau selaku kepala sekolah tentu mengetahui sistem rekrutmen guru dan prestasi sekolah tersebut serta sejauh mana pengaruh sistem rekrutmen guru terhadap prestasi sekolah.
3.      Angket
Metode angket yaitu penyelidikan mengenai suatu masalah yang menyangkut kepentingan orang banyak, dengan jalan mengedarkan formulir yang berisikan daftar pertanyaan. Diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan jawaban (tanggapan atau respon) tentang persepsi mereka terhadap suatu gejala atau permasalahan.
Angket akan disusun dari indicator-indikator yang telah dikaji dalam kajian pustaka, sehingga jawaban dari para responden akan mengarah pada suatu data, yang kemudian data itu akan dilanjutkan dengan proses analisis data.
Angket yang peneliti gunakan adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (X) atau tanda checklist (√).[14]
Angket ini ditujukan kepada guru dan siswa yang ada di MTs. Sabiilal-Haq Pamekasan untuk dijadikan bahan mentah yang akan diteliti nantinya.
4.      Populasi dan Sampel
Populasi adalah kumpulan objek yang diteliti, sedangkan sample adalah bagian yang diamati. Populasi dalam penelitian ini adalah guru dan siswa yang ada di MTs. Sabiilal-Haq yang berjumlah total 256.[15]
Dalam penelitian tidak selamanya peneliti mampu mengambil keseluruhan obyek penelitian. Jika terjadi demikian maka penelitian diperbolehkan menggunakan tehnik sample yaitu mengambil bagian dari populasi untuk dijadikan sumber pengambilan data dengan catatan populasi tersebut dianggap sudah mewakili.[16]
Berdasarkan pada buku petunjuk praktis penyusunan skripsi yang disusun oleh Cholil Umam, bahwa “jika populasi lebih dari 100 dan dibawah 1000, maka boleh mengambil 25%-49%.” Maka peneliti mengambil sample 30% dari 256 siswa, yakni 75 siswa. Dalam pengambilan sample ini, peneliti memakai tehnik Purpossive Sampling, yakni pengambilan sample berdasarkan penilaian atau pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti bahwa sample yang diambil dipandang representative (mencerminkan) populasi.
5.      Jenis Skala Pengukuran
Maksud dari skala pengukuran ini untuk mengklasifikasikan variable yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah analisis selanjutnya.[17] Dalam penelitian ini skala yang akan diambil adalah skala interval, yaitu skala yang menunkukkan jarak antara satu data dengan data lain dan mempunyai bobot yang sama.
Sedanagkan ukuran yang digunakan dalam skala ini adalah ukuran ordinal. Ukuran ordinal adalah angka ang diberikan yang mana angka-angka tersebut mengandung pengertian tingkatan. Ukuran nominal digunakan untuk mengurutkan obyek dari yang terendah sampai yang tertinggi atau sebaliknya.[18]
6.      Instrumen Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan beberapa instrument pendukung sebagai brikut:
No
Jenis Metode
Jenis Instrumen
1
Angket (questionnaire)
Angket, Inventori (inventory)
2
Wawancara (interview)
Panduan wawancara (inerview guide), Check list
3
Dokumentasi
Check list, Tabel

7.      Analisis Data
Analisis data adalah proses pelacakan dan pengaturan secara sistemik. Setelah mendapatkan data-data yang dibutuhkan dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi, data tersebut akan dianalisis.
Setelah data diperoleh, maka akan dilakukan analisis regresi dengan tujuan untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan varibel independen atau tidak. Hal ini dapat dicari dengan persamaan.[19]
Keterangan :
Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a  = Harga Y ketia X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien  regresi, yang menunjukkan angka pe­ningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila(-) arah garis turun.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai ter­tentu.
Kemudian dilanjutkan dengan pengujian linearitas regresi. Maksudnya apakah garis regresinya antara X dan Y membentuk garis linear atau tidak. Kalau  tidak linear, maka analisis regresi ti­dak dapat dilanjutkan.[20] Adapun dalam pengujian linearitas regresi digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: JK(T)      = Jumlah kuadrat total
JK(a)                             = Jumlah Kuadrat Koefisien a
JK(b/a)                          = Jumlah Kuadrat Regresi (b/a)
JK(S)                            = Jumlah Kuadrat Sisa
JK(TC)                          = Jumlah Kuadrat Tuna Cocok
JK(G)                            = Jumlah Kuadrat Gelar
Langkah selanjutnya dianalisis dengan teori Statistic Product Moment untuk mencari besar hubungan yang terjadi. Rumus dalam penelitian  ini berupa rumus untuk menganalisis data kelompok, karena sampel yang digunakan adalah:
Setelah nilai ‘r’ diketahui maka dapat diketahui besar kecilnya hubungan variabel x terhadap variabel y dengan menggunakan rumus koefisien determinan sebagai berikut:
            Keterangan: KP: Besar koefisien penentu
I.       Sistematika Pembahasan
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami skripsi ini, maka penulis membuat rancangan sistematika pembahasan sebagai berikut:
Bab I adalah pendahuluan yang memaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, variable penelitian, definisi operasional, dan metode penelitian yang meliputi jenis penelitian antara lain, pendekatan penelitian, tehnik pengumpulan data, populasi dan sample, jenis skala pengukuran, instrument pengumpulan data dan tehnik analisis data.
Bab II adalah kajian pustaka yang memaparkan tentang sistem rekrutmen guru dan prestasi sekolah di MTs. Sabiilal-Haq Pamekasan.
Bab III adalah penyajian data yang meliputi gambaran objek penelitian mengenai latar belakang berdirinya MTs. Sabiilal-Haq Pamekasan, perkembangan dari tahun ke tahun, karya para guru serta prestasi murid dan gurunya.
Bab IV adalah penjelasan mengenai penyajian bahan mentah dari data yang berhasil dikumpulkan dari koresponden.
Bab V adalah analisis data, dalam bab ini peneliti berusaha menginterpretasi data-data hasil penelitian dengan teori-teori yang ada.
Bab VI adalah penutup, bab ini merupakan bab akhir yang berisi kesimpulan dan saran.








DAFTAR PUSTAKA
Agung, Iskandar. 2010. Meningkatkan Kreativitas Pembelajaran bagi Guru. Jakarta: Bestari Buana Murni.
Cipta. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian (SUatu Pendekatan Praktek). Jakarta: Rineka
Danim, Sudarwan. 2010. Kepemimpinan Pendidikan (Kepemimpinan Jenius (IQ+EQ), Etika, Perilaku, Motivasional, dan Mitos). Bandung: Alfabeta.
Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Munir, Abdullah. 2010. Menjadi Kepala Sekolah Efektif. Yogyakarta: Rosda.
Nawawi, Hadari. 2006. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pers.
Sabri dan Jihad, Asep dan Rochma, Charul. 2009. Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Sagala, Syaiful. 2007. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka.


[1] Clara Rosa Pudjiyogyanti, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: PT. Prenhenlundo).
[2] Amirullah, Haris Budiona, Pengantar Manajemen, (Jogjakarta: Celara Ilmu), 29.
[3] Fasilator idola file, rekrut (online), (http://www.google.com)
[4] Wahyo Sumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Toeritik dan Permasalahannya, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999), 271.
[5] T. Hani Handoko, Manajemen (Bandung: BPFG, 2003), 37.
[6] Piaus A. Partanto dan M. Dahlan Al-Barry, Kamus Bahasa Indonesia Pupoler (Surabaya: Arkola, 1994), 623.
[7] Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta: Modern English Press,1995), 1190.
[8] Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (Jakarta: Modern English Press,1995), 1354.
[9] Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006),118.
[10] Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2009), 61.
[11] Ibid.
[12] Cholil Umam. Petunujuk Praktis penyusunan Skripsi (Sidoarjo: Duta Aksara, 2005), 32.
[13] Mohamad Nazir. Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005) 196.
[14] Riduan, Skala Pengukuran Variabel-veriabel Penlitian (Bandung: Alfabeta, 2007), 27
[15] Qomarudin, Wawancara, Pamekasan Nonember 2010.
[16] Cholil Umam. Petunujuk Praktis penyusunan Skripsi (Sidoarjo: Duta Aksara, 2005), 26.
[17] Riduan, 6.
[18] Riduan, 7.
[19] Nugraha, Statistika Untuk Penelitian  (Bandung: Permadi, 2005), 458
[20] Prof. Dr. Sugiono. Statistik  untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010) , 265

Tidak ada komentar:

Posting Komentar